KATA PENGANTAR
Puji
syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmatnya kami dapat berhasil
menyelesaikan makalah yang berjudul “Mineral Selenium”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia Dasar.
Dalam makalah ini
dijelaskan tentang mineral selenium. Makalah ini terdiri dari III Bab. Bab I
berisi Pendahuluan, Bab II berisi Pembahasan, dan Bab III berisi kesimpulan.
Denagn adanya makalah
ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang mineral selenium.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran sangat diperlukan.
Somoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat luas.
22 Nopember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Selenium
adalah mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Mineral ini
merupakan bagian penting dari enzim antioksidan yang akan melindungi sel tubuh
kita terhadap efek negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Selenium
bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak
dan penghancuran asam amino.
Tumbuhan merupakan sumber utama dari
selenium. Sayangnya, kadar selenium yang terdapat pada tumbuhan seringkali
berbeda-beda. Kadar dalam tumbuhan tergantung dari kadar Selenium dalam tanah
dimana mereka tumbuh. Akibatnya, defisiensi selenium bisa terjadi
pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit mengandung selenium.
Selain dari
tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan termasuk makanan
laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno methionin dan
selenosistein.
1.2 Rumusan Masalah
Bardasarkan
latar belakangnya, rumusan masalahnya yaitu :
1.Apa
pengertian dari mineral selenium?
2.Apa
sumber utama dari selenium?
3.Apa
saja fungsi dari selenium?
4.Apakah
mineral selenium sebagai pelawan kanker?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1.Mengetahui
pengertian dari mineral selenium
2.Mengetahui
sumber utama dari selenium
3.Mengetahui
fungsi dari selenium
4.Mengetahiu
mineral selenium sebagai pelawan kanker
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari mineral
selenium
Kata Selenium berasal dari Yunani yaitu “selene” yang
memiliki arti “bulan”. Selenium diakui sebagai senyawa mikromineral yang
esensial untuk kesehatan manusia sejak tahun1990. Selenium memiliki peranan
penting dalam perlindungan membran sel dan sintesis suatu enzim antioksidan glutathione
peroxidase yang berfungsi sebagai antioksidan pertahanan tubuh dari
pengurangan hidrogen peroksida. Beberapa selenoprotein yang sudah
teridentifikasi mempunyai hubungan dengan metabolisme hormon tiroid, testis,
sperma, dan metabolisme otot.
Selenum juga
diketahui sebagai zat antioksidan yang membantu memelihara elstisitas jaringan.
Timah membantu melindungi membran sel, memastikan kebutuhan sel terhadap
oksigen tercukupi, mebantu pertumbuhan normal dan menjaga kesuburan, melindungi
dari pengaruh berbahaya seperti logam berat misalnya raksa, dan memperlancar
proses produksi prostaglandins.
Selenium adalah mineral penting yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Mineral ini merupakan bagian penting dari
enzim antioksidan yang akan melindungi sel tubuh kita terhadap efek negatif
yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk
enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.
Tubuh mengembangkan kemampuan untuk melawan radikal bebas karena radikal bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit kronik. Karena itu, selenium diduga mampu untuk menahan laju ketuaan dan pengerasan jaringan akibat proses oksidasi.
Selain untuk melawan radikal bebas, selenium juga berperan pada sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid yang baik. Selain itu, keterlibatan selenium untuk mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang berharga.
Tubuh mengembangkan kemampuan untuk melawan radikal bebas karena radikal bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi terhadap perkembangan berbagai penyakit kronik. Karena itu, selenium diduga mampu untuk menahan laju ketuaan dan pengerasan jaringan akibat proses oksidasi.
Selain untuk melawan radikal bebas, selenium juga berperan pada sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid yang baik. Selain itu, keterlibatan selenium untuk mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang berharga.
2.2 Sumber Utama Selenium
Tumbuhan merupakan sumber utama dari selenium.
Sayangnya, kadar selenium yang terdapat pada tumbuhan seringkali berbeda-beda.
Kadar dalam tumbuhan tergantung dari kadar Selenium dalam tanah dimana mereka
tumbuh. Akibatnya, defisiensi selenium bisa
terjadi pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit mengandung selenium.
Selain dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan termasuk makanan laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno methionin dan selenosistein.
Asupan Selenium yang dianjurkan
Pada orang dewasa, 55 mcg selenium per hari sudah mencukupi kebutuhan harian. Tapi pada keadaan hamil, seorang wanita dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg. Kebutuhan ini lebih meningkat lagi saat seorang ibu menyusui anaknya. Pada saat itu, kebutuhan yang harus dipenuhi sebesar 70 mcg.
Selain dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan termasuk makanan laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno methionin dan selenosistein.
Asupan Selenium yang dianjurkan
Pada orang dewasa, 55 mcg selenium per hari sudah mencukupi kebutuhan harian. Tapi pada keadaan hamil, seorang wanita dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg. Kebutuhan ini lebih meningkat lagi saat seorang ibu menyusui anaknya. Pada saat itu, kebutuhan yang harus dipenuhi sebesar 70 mcg.
2.3 Fungsi selenium:
- melindungi
dari pengaruh berbahaya seperti logam berat misalnya raksa. ·
memproduksi zat antioksidan glutathione
- membantu
pengaturan hormon pada pria
- pada
pria, mendukung fungsi kelenjar prostate
- · bekerja
secara sinergis dengan vitamin E, dapat menjadi substansi pengganti fungsi
vitamin E saat tubuh kekurangan vitamin E. Dan begitupun sebaliknya
- memperkuat
fungsi kekebalan tubuh immune function
Selenium juga diakui oleh banyak ilmuan sebagai nutrisi “anti-kanker”. Hal
ini mengacu pada fakta bahwa beberapa peneltian yang menemukan bahwa masyarakat
yang tinggal di daerah yang akan Selenium dalam tanah mereka mempunyai
kecendrungan yang kecil untuk terkena kanker.
Kekurangan selenium dapat menyebabkan kulit kering, ketombe, katarak, lelah
otot, dan efisiensi penyerapan vitamin E dalam tubuh menjadi terganggu.
Sedangkan apabila kelebihan selenium dalam tubuh akan mengakibatkan rambut
& kuku rontok, peradangan kulit, mungkin terjadi kelainan saraf.
Pada pria, selenium mempunyai fungsi mengurangi resiko terkena kanker
Prostat, sedangkan pada wanita, Selenium dapat mengurangi gejala
menopause, seperti kulit keriput, ketombe, dan lain-lain.
Sumber-sumber selenium, misalnya makanan laut, ginjal, hati, daging merah,
kacang-kacangan, buah, dan sayuran yang ditanam dalam tanah yang cukup kadar
Seleniumnya.
Kadar selenium yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh manusia
berdasarkan penelitian di Amerika Utara disajikan dalam tabel berikut:
Anak-anak
|
20 mcg.
|
Pria (11-18)
|
50 mcg.
|
Pria
(dewasa)
|
70 mcg.
|
Wanita
|
55 mcg.
|
Wanita
hamil
|
65 mcg.
|
Wanita
menyusui (1st 6 mos.)
|
75 mcg.
|
Fungsi Selenium bagi Tubuh
Selenium merupakan salah satu mineral yang tergolong pada tarce mineral, karena keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit, tetapi mineral ini terdapat dimana-mana di seluruh jaringan tubuh seperti tulang, otot, dan darah. Selenium merupakan mineral penting yang diperlukan oleh tubuh. Selenium berfungsi sebagai antioksidan yang meredam aktivitas radikal bebas.Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil, memiliki satu electron atau lebih yang tidak berpasangan, sehingga untuk memperoleh pasangan electron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan tubuh sehingga timbul berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, rematik, katarak, kanker, dan lain-lain. Radikal bebas secara terus menerus terbentuk melaui proses dari dalam tubuh seperti peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan juga dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, sinar matahari, asap rokok, dan sebagainya. Oleh sebab itu, untuk melindungi tubuh dari dampak negative serangan radikal bebas tubuh memerlukan antioksidan. Mineral selenium merupakan mineral yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari, yang terdapat dalam ikan, padi-padian, daging, dan sayur yaitu brokoli. Jadi, fungsi selenium sangat penting bagi tubuh, antara lain:
• Penangkal radikal bebas, tubuh secara alami memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang merusak sel dan menimbulkan berbagai penyakit. Di dalam tubuh selenium bekerja sama dengan vitamin E sehingga berfungsi sebagai antioksidan yang memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
• Meningkatkan kekebalan tubuh, karena selenium bekerja memperbaiki system imunitas ( kekebalan tubuh ) dan fungsi kelenjar tiroid. Dari hasil penelitian selenium dapat mencegah kanker seperti kanker paru-paru, prostat, colorectal termasuk kanker kulit akibat paparan sinar matahari. Jadi selenium bermanfaat sekali untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
• Mempertahankan elastisitas bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan karena itu bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini yaitu sel yang rusak sebelum waktunya. Mengingat fungsi selenium bagi tubuh, maka dianjurkan mengkonsumsi 55 mikrogram selenium setiap hari. Untuk memaksimalkan fungsi selenium bagi tubuh saat ini tersedia suplemen antioksidan yang mengandung perpaduan selenium dengan vitamin E yang bekerja sinergis sehingga dapat bekerja lebih efektif ditambah dengan kandungan betacaroten, vitamin C dan zinc gluconate dapat memberikan perlindungan total bagi kesehatan anda.
Selenium merupakan salah satu mineral yang tergolong pada tarce mineral, karena keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit, tetapi mineral ini terdapat dimana-mana di seluruh jaringan tubuh seperti tulang, otot, dan darah. Selenium merupakan mineral penting yang diperlukan oleh tubuh. Selenium berfungsi sebagai antioksidan yang meredam aktivitas radikal bebas.Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil, memiliki satu electron atau lebih yang tidak berpasangan, sehingga untuk memperoleh pasangan electron senyawa ini sangat reaktif dan merusak jaringan tubuh sehingga timbul berbagai jenis penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, rematik, katarak, kanker, dan lain-lain. Radikal bebas secara terus menerus terbentuk melaui proses dari dalam tubuh seperti peristiwa metabolisme sel normal, peradangan, kekurangan gizi dan juga dari luar tubuh seperti polusi lingkungan, sinar matahari, asap rokok, dan sebagainya. Oleh sebab itu, untuk melindungi tubuh dari dampak negative serangan radikal bebas tubuh memerlukan antioksidan. Mineral selenium merupakan mineral yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari, yang terdapat dalam ikan, padi-padian, daging, dan sayur yaitu brokoli. Jadi, fungsi selenium sangat penting bagi tubuh, antara lain:
• Penangkal radikal bebas, tubuh secara alami memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang merusak sel dan menimbulkan berbagai penyakit. Di dalam tubuh selenium bekerja sama dengan vitamin E sehingga berfungsi sebagai antioksidan yang memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.
• Meningkatkan kekebalan tubuh, karena selenium bekerja memperbaiki system imunitas ( kekebalan tubuh ) dan fungsi kelenjar tiroid. Dari hasil penelitian selenium dapat mencegah kanker seperti kanker paru-paru, prostat, colorectal termasuk kanker kulit akibat paparan sinar matahari. Jadi selenium bermanfaat sekali untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
• Mempertahankan elastisitas bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan karena itu bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini yaitu sel yang rusak sebelum waktunya. Mengingat fungsi selenium bagi tubuh, maka dianjurkan mengkonsumsi 55 mikrogram selenium setiap hari. Untuk memaksimalkan fungsi selenium bagi tubuh saat ini tersedia suplemen antioksidan yang mengandung perpaduan selenium dengan vitamin E yang bekerja sinergis sehingga dapat bekerja lebih efektif ditambah dengan kandungan betacaroten, vitamin C dan zinc gluconate dapat memberikan perlindungan total bagi kesehatan anda.
2.4 Mineral Selenium Sebagai
Pelawan Kanker
Selenium merupakan salah satu senjata yang paling
menjanjikan dalam rencana peperangan nutrional terhadap kanker.
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang poten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang poten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
Ø Selenium
meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri. Pada
kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Ø Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam
jaringan payudara manusia.
Ø Selenium
dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
Ø Selenium bekerja membersihkan darah dari efek
kemoterapi dan malfungsi liver.
Ø Selenium
merupakan stimulan yang poten bagi sistem kekebalan.
Selenium
adalah mineral ajaib yang terdapat dalam sedimen tanah.(tanah di Cheyenne,AS,
mengandung selenium dalam kadar tinggi dibandingkan di Muncee,Indiana.Angka
kematian akibat kanker di Cheyenne 25% lebih rendah dibandingkan di Muncee.)
Penelitian menunjukkan bahwa akibat kurang selenium,terjadi peningkatan kasus kanker
prostat,pankreas,payudara,indung telur,kulit,paru-paru,kolorektal dan kandung
kemih,juga leukimia.
Jadi anda
lihat betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para ilmuwan telah
memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan kadar selenium
di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya lebih rendah,
insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Walaupun mikromineral hanya
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun keberadaannya dalam
tubuh kita memiliki peranan yang penting. Defisiensi mikromineral dapat
mengganggu kesehatan tubuh. Begitu juga sebaliknya, apabila pemenuhan kebutuhan
mikromineral berlebihan maka akan mengakibatkan gangguan kesehatan tubuh manusia.
Oleh karena itu, kita harus memenuhi kebutuhan harian akan mikromineral secara
seimbang untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.
3.2 Saran
Walaupun mikromineral hanya
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, namun keberadaannya dalam tubuh
kita memiliki peranan yang penting. Oleh karena itulah, sebaiknya
informasi-informasi tentang urgensi mikromineral ini sering dipublikasikan
kepada masyarakat. Dan sebagai tindak lanjut, sebaiknya dalam menyusun menu
makanan, kita perlu mempertimbangkan keberadaan dan fungsi mikromineral ini
dalam kehidupan sehari-hari.
Keluasan wawasan dan
pengetahuan tentang mikromineral sebaknya ditambah. Semga dengan meningkatkan
aktifitas penelitian dalam sekor ini, kita bisa memberikan solusi atas kurang
berkualitasnya sumber daya manusia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Suhardjo, Clara M. Kusharto.1999. Prinsip-prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius
Willie Japaries, Rachmad.1988. Elemen Renik dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Jakarta: ECG
www.google.com
http://www.oocities.org/melawankanker/melawankanker/mineral.html
iinparlina.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar