Template Information

MAKALAH KIMIA KOLOID - MAKALAH MAYONEISE


INDUSTRI PENGOLAHAN MAYONAISE

MAKALAH
Disusun pada tanggal 21Desember 2011
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Larutan Koloid
di Prodi Pendidikan Kimia semester 7
Dibimbing oleh Dr. Siti Suryaningsih M. Si.

Oleh:
Rofa Yulia Azhar
NIM: 208204137


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011 M/1433 H





KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Wr. Wb.
       Segala puji dan syukur bagi Allah Swt. yang telah melimpahkan potensi lahiriah (fitrah) pada manusia pada umumnya dan pada penulis pada khususnya yang meliputi potensi beriman, bertakwa, beramnal,  berilmu dan berihsan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ilmiah ini sesuai dengan harapan. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada The Leader of Moeslim, Muhammad Saw., kepada keluarganya sahabatnya dan kepada umatnya sampai akhir zaman.
Sedikit orang yang mengetahui bahwa mayonaise merupakan salah satu sistem koloid. Mayonaise merupakan bahan pelezat utama dalam salad, pizza, hamburger dan makanan modern lainnya. Pemakaiannya yang sudah sangat umum menyebabkan mayonaise menjadi terkenal. Jika kita berbelanja ke supermarket maka kita akan menemukan beragam mayonaise. Tapi inti dari semua itu adalah harga mayonaise relatif mahal. Padahal jika proses pembuatannya mayonaise dilakukan secara rumahan/mandiri, maka kita akan menemukan gap yang sangat jauh antara harga di supermarket dengan uang yang harus kita keluarkan untuk membuat mayonaise. Bahan utama pembuat mayonaise adalah kuning telur, minyak dan larutan asam. Hal yang menyebabkan harga mayonaise mahal adalah sulitnya menentukan komposisi yang tepat dari bahan pembuat mayonaise. Lewat makalah ini diharapkan didapat pengetahuan baru mengenai pengolahan mayonaise yang tepat, efektip dan efisien.
Dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Allah SWT. yang telah memberikan taufik, rahmat, hidayah dan inayahnya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
2.      Dr. Siti Suryaningsih, M. Si., selaku dosen pembimbing dalam penulisan makalah ini yang telah memberikan inspirasi dan petunjuk penulisan.
3.      Misna Sudjana dan Dedeh Widaningsih selaku kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta yang telah memberikan gagasannya secara tidak langsung kepada penulis.
4.      Dan semua pihak yang telah membantu penyusun dimulai dari penjaga perpustakaan, penjaga warnet, tukang fotokopi, serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu penyusun yang tidak mungkin penyusun sebutkan satu-persatu.

Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang. Itulah pribahasa yang kiranya dapat mewakili harapan penulis dalam makalah ini. Secercah harapan yang penyusun siratkan dalam Makalah ini adalah semoga Makalah ini dapat berguna bagi semua pihak, manjadi amal baik bagi penyusun, menjadi motivator bagi mahasiswa lainnya untuk menyusun Makalah yang lebih baik lagi serta semoga menjadi buah yang manis kelak.
Tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya yang penulis buat ini. Maka dari itu penulis menantikan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar penulis dapat mengoreksi kesalahan tersebut dan sebagai bahan pembelajaran bagi penulis dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


 
 
                                                                        Bandung, 20 Desember  2011


                                                                                                Penyusun






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 1
DAFTAR ISI 3
                       
 BAB IPENDAHULUAN      
1.1    Latar Belakang Masalah............................................................................ 4
1.2    Rumusan Masalah                                                                                       5
1.3    Tujuan Penelitian  ..................................................................................... 5
1.4    Manfaat Penelitian 6

BAB IIPEMBAHASAN
2.1  Sejarah Pembuatan Mayonaise  ................................................................. 7
2.2  Proses Pembuatan Mayonaise..................................................................... 8
2.3  Kandungan Gizi Mayonaise dan Bahayanya............................................. 13
2.4    Pengolahan Limbah Industri Mayonaise.................................................. 14

BAB III PENUTUP
3.1    Simpulan  .................................................................................................. 16
3.2    Saran  ....................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 17









BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Koloid merupakan Partikel menengah dalam ukuran antara yang ditemukan dalam larutan dan suspensi dapat dicampur sedemikian rupa sehingga mereka tetap merata tanpa menetap keluar. Partikel ini berbagai ukuran dari 10-8 sampai 10-6 m ukuran dan diistilahkan partikel koloid atau koloid. Campuran mereka membentuk disebut dispersi koloid. Suatu dispersi koloid terdiri dari koloid dalam media penyebaran. Contoh dari koloid adalah mayonaise. Mayonaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan kita.emulsi merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga bagian utama yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasanya terdiri dari lemak. Kedua disebut media pendispersi yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap tersuspensi di dalam air. Mayonaise atau mayonais (mayonaise) adalah salah satu jenis saus yang dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur ayam dan cuka. Mayonaise umumnya digunakan sebagai perasa pada makanan seperti selada atau sandwich. Mayonaise ada yang hanya menggunakan kuning telur saja atau menggunakan sari buah lemon atau mustard sebagai perasa.
Mayonaise merupakan emulsi minyak nabati  dalam asam yang distabilkan oleh lesitin (semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak terasa meskipun mayonaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan asam ke dalam minyak yang banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar minyak dalam sebagian kecil larutan asam.
Di Amerika Utara, mayonaise digunakan sebagai olesan sandwich, saus untuk french fries di Eropa (terutama di Belanda, Belgia, Luxemburg dan telah meluas ke Inggris, Perancis, sebagian Kanada dan Australia). Di Perancis mayonaise digunakan sebagai saus makan telur rebus atau hidangan ayam dingin, sedangkan di Jepang digunakan sebagai saus berbagai macam makanan seperti okonomiyaki, yakisoba, takoyaki, ebi furai dan pizza.Mayonaise adalah salah satu saus dalam masakan Perancis, sehingga mayonaise dapat dijadikan berbagai bahan dasar untuk membuat beraneka ragam saus dingin dan dressing.Oleh karena kegunaan mayonaise yang telah meluas di berbagai negara termasuk di Indonesia maka penyusun memandang perlunya dilakukan suatu pembahasan yang mendalam mengenai mayonaise.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini penyusun menyesuaikan isi makalah dengan situasi dan kondisi serta tuntutan yang relevan bagi kehidupan yang berkaitan dengan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi. Rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah:
Ø  Bagaimana sejarah pembuatan mayonaise?
Ø  Bagaimana proses pembuatan mayonaise?
Ø  Bagaimana kandungan gizi di dalam mayonaise dan bahayanya?
Ø  Bagaiman proses pengolahan limbah mayonaise?

1.3  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Ø  Mengetahui sejarah pembuatan mayonaise
Ø  Mendeskripsikan proses pembuatan manyonaise
Ø  Mengetahui kandungan gizi mayonaise dan bahayanya
Ø  Mendeskripsikan proses pengolahan limbah mayonaise



1.4  Manfaat Penelitian
Penulis harapkan penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan penyusun pada khususnya dan menambah pengetahuan bagi pembaca secara umum. Selain itu makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulisan makalah selanjutnya dan semoga menjadi awal baik bagi penulis kelak.

























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Pembuatan Mayonaise
Sejarah Penggunaan Nama Mayonaise
Menurut Oxford English Dictionary, mayonaise pertama kali digunakan dalam buku masakan berbahasa Inggris pada tahun 1841. Mayonaise konon diciptakan oleh ahli masak (chef) Perancis yang bernama Louis François Armand du Plessis, duc de Richelieu di tahun 1756 untuk merayakan kemenangan Perancis merebut pelabuhan Mahon (ibu kota Minorca di Kepulauan Balearic). "Mahón" merupakan ejaan Bahasa Perancis untuk pelabuhan Mahon sehingga saus yang diciptakan bernama "sauce mahónnaise" (saus dari Mahon). Sauce mahónnaise merupakan asal-usul kata "mayonaise", tapi cerita ini konon kurang bisa dipercaya.
Sumber lain yang lebih bisa dipercaya mengatakan nama sauce Mayonaise diambil dari nama Charles of Lorraine, Duke of Mayenne asal barat laut Perancis. Konon saus dingin yang dimakan bersama ayam oleh Charles de Lorraine, duc de Mayenne disebut "Mayennaise".

Sejarah Mayonaise Produksi Pabrik
Toko makanan segar (delicattesen) Richard Hellmann di New York merupakan toko pertama yang menjual mayonaise dalam toples pada tahun 1905. Mayonaise buatan Nyonya Hellmann dipasarkan secara besar-besaran pada tahun 1912 dengan merek Hellmann's Blue Ribbon Mayonaise.
Gambar 1. Cream  Mayonaise
Pada saat yang hampir bersamaan, Best Foods mulai menjual mayonaise di pantai barat Amerika sebagai saingan Hellmann's Mayonaise yang berjaya di pantai timur. Best Foods membeli merek Hellman di tahun 1932 dan kedua merek menjadi tetap menjadi penguasa pangsa pasar mayonaise di pantai barat dan pantai timur Amerika Serikat hingga sekarang.
Di bagian tenggara Amerika Serikat, Nyonya Eugenia Duke dari Greenville, South Carolina pada tahun 1917 mendirikan perusahaan bernama Duke's Product Company yang menjual sandwich. Mayonaise buatan Nyonya Eugenia Duke menjadi sangat terkenal sehingga menjadi satu-satunya produk andalan yang dijual perusahaan. Mayonaise Nyonya Eugenia Duke dibeli oleh perusahaan C.F. Sauer di tahun 1929. Sampai sekarang Duke's Mayonaise tetap merupakan mayonaise lokal yang tidak dijual di wilayah lain di Amerika dan satu-satunya mayonaise Amerika yang tidak mengandung gula.
Mayonaise Jepang dibuat dari cuka beras dan mempunyai rasa yang berbeda dibandingkan dari mayonaise barat yang dibuat dari cuka hasil distilasi. Mayonaise Jepang bukan dijual di dalam toples, melainkan di dalam botol plastik tipis tembus pandang yang bisa dipencet. Mayonaise merupakan salah satu bumbu dalam masakan Jepang. Pure Select produksi Ajinomoto dan Kewpie adalah dua merek mayonaise yang menguasai pangsa pasar dalam negeri Jepang. Dalam bahasa Jepang, penggemar berat mayonaise yang selalu menambahkan mayonaise ke dalam semua makanan yang dimakan disebut mayora.

2.2  Proses Pembuatan Mayonaise
Pada produk mayonaise bagian yang terdispersi adalah minyak nabati, bagian yang mendispersi (media pendispersi) asam cuka atau lemon juice, dan bagian emulsifiernya adalah kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung molekul tersebut suka air dan ujung yang lainnya suka minyak. Oleh karenanya bahan itu dapat dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak dan bahan air. Sifat seperti itu sangat dibutuhkan dalam pengolahan berbagai jenis makanan, seperti dalam pembuatan biskuit, cake, kue, mayonaise, dan sebagainya.
Gambar 2.Bahan-Bahan Pembuat Mayonaise

Pada dasarnya paling sedikit sepertiga kuning telur terdiri dari lemak, tetapi yang menyebabkan daya emulsifier yang kuat adalah kandungan lesitinnya yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lesitin-protein. Lecithin adalah istilah umum pada setiap kelompok warna kecoklatan dan zat-kuning lemak yang terdapat pada hewan dan jaringan tumbuhan, serta kuning telur yang terdiri dari asam fosfat, kolin, asam lemak, gliserol, glycolipids, trigliserida, dan fosfolipid (misalnya, fosfatidilkolin, phosphatidylethanolamine, dan phosphatidylinositol).  Fosfatidilkolin merupakan jenis fosfolipid di lesitin. Fosfolipid termasuk dalam kelompok lemak/lipid yang komponen utamanya membrane sel karena fosfolipid dapat membentuk bilayers lipid. Kebanyakan fosfolipid terdiri dari diglycerid, gugus fosfat, dan molekul organik sederhana seperti kolin, kecuali sphingomyelin yang merupakan turunan dari sphingosine bukan dari gliserol. Identifikasi fosfolipid pertamakali yaitu lesitin, atau fosfatidilkolin dalam kuning telur.
Mekanisme lesitin dapat menyatukan minyak (lemak) dan air (asam cuka/lemn juice pada pembuatan mayonaise) adalah fosfolipid yang merupakan pembentuk lesitin terdiri dari bagian yang polar (air) dan bagian yang non polar (minyak/lemak). Bagian kepala fosfolipid merupakan bagian yang hidrofilik (tertarik pada air) dan bagian ekor yaitu tertarik pada hidrofobik (tidak suka dengan air/menjauhi air dan lebih terikat pada minyak/lemak). Kepala hidrofilik berisi gugus fosfat bermuatan negative, yang kemungkinan juga terdiri dari kelompok/jenis polar yang lainnya. Ekornya yang bersifat hidrofobik terdiri dari asam lemak rantai hidrokarbon. Ketika berada pada kondisi di dalam air fosfolipid tersebut membentuk berbagai struktur tergantung pada sifat spesifiknya dan dalam hal pembuatan mayonaise fosfolipid tersebut membentuk/berperan sebagai emulsifier dimana yang berperan dalam menyatukan antara minyak nabati dan sam cuka/lemon juice yang merupakan bahan utama pembuatan mayonaise menjadi suatu emulsi setengah padat yang kompak/mantap atau sering disebut juga emulsi permanen. Emulsi permanen yang dimaksud disini yaitu pada campuran tersebut antara minyak nabati dan asam cuka/lemon juice yang dicampurkan tidak terpisah lagi, berbeda dengan emulsi temporer yang terjadi pada french dressing yang selalu memisah antara minyak dan air jika tidak dikocok, oleh karenanya pada penggunaan French dressing ini harus segera digunakan sesaat etelah dilakukan pengocokan karena pada saat pengocokan inilah minyak dan air dapat bersatu namun jika tidak langsung digunakan maka akan cepat memisah. Hal ini berbeda dengan mayonaise yang stabil dan tidak memisah lagi walaupun lama didiamkan/tidak langsung digunakan.
Rahasia membuat mayonaise terletak pada pemisahan bahan penyusunnya menjadi emulsi. Perbandingan yang tepat bahan-bahan penyusunnya akan mempengaruhi hasil. Berapapun banyaknya telur dan larutan asam dalam hal ini adalah jus lemon yang dikocok, keduanya akan memisah. Untuk mengikatnya diperlukan lesitin dari kuning telur sebagai penstabil. Kuning telur berfungsi melarutkan seperti deterjen yang melarutkan minyak dan jus lemon.
Ada berbagai macam cara pembuatan mayonaise. Mayonaise biasanya dibuat dari campuran minyak, kuning telur, cuka, garam dapur dan mustard. Alat pengocok mayonaise bisa berupa handmixer, food processor, blender, atau dikocok secara manual dengan memakai pengocok telur atau garpu.
Bahan pembuat mayonaise:
1.      Kuning telur 4 buah
2.      Minyak sayur/kedelai 1 Liter
3.      Asam asetat/cuka 2 sdm
4.      Jus lemon 5 sdm
5.      Mustard 2 sdm
6.      Garam 1 sdt

Proses pembuatan mayonaise:
1.      Kuning telur, cuka, jus lemon, mustard, dan garam diaduk dengan cepat selama 3-5 menit. Campuran tidak boleh dikocok dan hanya boleh diaduk. Proses pengocokan hanya akan memungkinkan masuknya udara ke dalam campuran sehingga mayonaise akan pecah.
2.      Tambahkan minyak sayur sedikit demi sedikit pada campuran sambil diaduk.
3.      Jika ingin menambahkan bahan lain sebagai perasa, masukkan dalam bentuk bubuk, jangan cairan. Cairan  menurunkan volume mayonaise, mayonaise akan mengempis. Banyak orang melakukan kesalahan ini yaitu menambahkan kocokan putih telur di akhir proses. Hal ini akan mengakibatkan mayonaise mengempis. Jika telah selesai menambahkan bahan-bahan bubuk, diamkan mayonaise agar terbentuk emulsi sempurna. Tutup mayonaise dan simpan di lemari es.

Fungsi dari bahan-bahan pembuat mayonaise:
1.      Minyak sayur. Minyak yang digunakan sebaiknya bukanlah minyak goreng karena minyak sayur memiliki kadar lemak yang rendah. Selain itu minyak sayur tak akan membeku jika dimasukan ke dalam refrigator. Minyak sayur juga merupakan bahan utama yang akan bereaksi dengan kuning telur untuk menciptakan emulsi. Untuk resep tradisional Prancis minyak nabati yang digunakan adalah minyak zaitun.
2.      Kuning telur. Kuning telur berfungsi sebagai emulgator larutan asam dengan minyak nabati. Bisa saja menggunakan putih telur, tetapi diperlukan pengadukan yang sangat cepat jika menggunakan putih telur.
3.      Cuka. Cuka berfungsi sebagai pembunuh kuman pada telur dan merupakan zat terdespersi dalam medium pendispersi minyak nabati
4.      Jus lemon. Jus lemon yang digunakan sebaiknya jus lemon yang konsentrasinya tetap yaitu jus lemon yang ada di dalam kemasan. Fungsi jus lemon sama seperti fungsi cuka, tetapi untuk jus lemon memberikan rasa dan aroma yang khas.
5.      Garam. Berfungsi sebagai penyedap pada mayonaise.

Mayonaise buatan sendiri mengandung kadar lemak hingga 85%, sedangkan mayonaise produksi pabrik mengandung kadar lemak sekitar 70-80%. Mayonaise rendah lemak mengandung tepung dan bahan pengisi lain untuk meniru mayonaise yang asli.
Mayonaise dibuat dari kuning telur mentah sehingga bisa menyebabkan sumber infeksi salmonela. Pastikan telur sudah dicuci bersih dan gunakan telur yang masih segar jika ingin membuat mayonaise sendiri. Mayonaise buatan sendiri hanya tahan beberapa hari di dalam lemari es.

Macam-macam mayonaise:
1.      Aioli: mayones dari minyak zaitun yang dicampur bawang putih
2.      Saus tartar: mayones dengan asinan ketimun dalam botol dan bawang bombay, tapi kadang-kadang juga ditambah capers, buah zaitun dan lumatan telur rebus
3.      Russian dressing (Marie Rose sauce): mayones dengan saus tomat, yogurt dan krim kental
4.      Saus Thousand Island: Russian dressing dengan pickles dan rempah-rempah
5.      Fry sauce: campuran mayones, rempah-rempah, saus tomat dan saus berwarna merah yang lain (Tabasco atau Buffalo wing) sebagai saus untuk french fries
6.      Mayonesa: mayones rasa lime, umum dijual di Amerika Utara di toko bahan makanan Meksiko atau Spanyol

2.3  Kandungan Gizi Mayonaise dan Bahayanya
Kandungan Gizi di dalam Mayonaise
Karena mayonaise terbuat dari bahan utama jus lemon, kuning telur dan minyak nabati maka dapat dipastikan jika mayonaise mengandung vitamin C, Vitamin A, kadar lemak yang tinggi, kolesterol, protein yang tinggi dan asam amino yang penting bagi tubuh. Adapun kandungan utama alam 100 gram mayonaise adalah sebagai berikut:
Zat gizi
Jumlah
Kalori (kcal)
162 kkal
Protein
12,8 gr
Lemak
20 gr
Karbohidrat
0,7 gr
Vitamin A
900 SI
Vitamin C
0,50 g
Thiamin
0,10 mg

Bahaya Mayonaise
Hati-hatilah dalam mengkonsumsi mayonaise. Karena selain kandung lemak yang cukup tinggi, mayonaise juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang lumayan banyak dibandingkan bahan makanan lain. Kandungan kolesterol di dalam 100 gram mayonaise adalah sekitar 424 mg. Wow, cukup banyak ya. Padahal kita dianjurkan untuk mengkonsumsi kolesterol kurang dari 300 mg perhari. Jadi, mengkonsumsi mayonaise sebaiknya tidak terlalu banyak.



2.4    Pengolahan Limbah Industri Mayonaise
Secara umum produksi pengolahan mayonaise tidaklah menimbulkan limbah yang cukup berbahaya seperti industri pupuk, industri cat, industri tekstil, industri plastik atau industri lainnya. Karena mayonaise hanya menggunakan bahan baku telur, minyak kelapa, dan asam, limbah yang paling memungkinkan yang ditimbulkan dari produksi mayonaise adalah cangkang telur, sedangkan untuk asam yang digunakan karena menggunakan asam lemah dan tidak ada residu yang dihasilkan maka tidaklah berpengaruh sebagai limbah buangan.
Cangkang telur yang dihasilkan dari pengolahan industri mayonaise dengan sedikit kreatifitas dapat dimanfaat sebagai hiasan seperti pot bunga, hiasan atau mozaik. Dibawah ini ditunjukan beberapa gambar hasil pengolahan limbah mayonaise.

Gambar 3. Kulit Telur yang Digunakan sebagai Hiasan
Gambar 4. Kulit Telur yang Digunakan sebagai Mozaik

Gambar 3. Kulit Telur yang Digunakan sebagai Pot Bunga yang Cantik












BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Mayonaise merupakan salah satu contoh produk proses emulsi yang banyak dimanfaatkan dalam jenis makanan kita.emulsi merupakan suatu terdispersi atau suspensi suatu cairan dalam cairan yang lain yang molekul-molekul kedua cairan tersebut tidak saling berbaur tetapi saling antagonistik. Pada suatu emulsi terdapat tiga bagian utama yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri dari butir-butir yang biasanya terdiri dari lemak. Kedua disebut media pendispersi yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir minyak tadi tetap tersuspensi di dalam air.
Mayonnaise adalah jenis bahan pangan berupa emulsi setengah padat yang dibuat dari minyak nabati, cuka/lemon juice, dan kuning telur. Mayonaise merupakan emulsi minyak dalam air dengan kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. pada produk mayonaise, bagian yang terdispersi adalah minyak nabati bagian yang mendispersi (media pendispersi) adalah asam cuka atau lemon juice dan bagian emulsifier adalah kuning telur. Kuning telur merupakan emulsifier yang sangat kuat (terdapat sejenis bahan yang memiliki tingkat kesukaan terhadap air dan minyak sekaligus). Satu ujung molekul tersebut suka air dan ujung yang lain suka minyak. Oleh karena itu bahan tersebut banyak dijadikan jembatan untuk mencampurkan antara bahan lemak dan air dan sifat ini sangat dibutuhkan dalam pengolahan makanan seperti mayonaise.

3.2 Saran
Sebaiknya konsumen mengurangi penggunaan mayonaise dalam makanannya karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Selain itu konsumen juga harus berhati-hati dalam memilih mayonaise yang akang digunakan. Lebih baik membuat mayonaise sendiri agar lebih terjamin kualitasnya, walau daya simpannya singkat.
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. dan Mita W., 1991.Teknologi pengolahan pangan nabati tepat guna. Jakarta : Akademika Pressindo.
http://www.forumbebasindonesia.com [diakses pada tanggal 07 November 2011: Online]
http://www.irvinaxsains.blogspot.com [diakses pada tanggal 07 November 2011: Online]
http://www.wikipedia.co.id [diakses pada tanggal 07 November 2011: Online]







1 komentar:

Contact Us !

konten

Tracking

Custumer Support

Product :

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Pengikut

Cari Blog Ini