Proses Pembuatan Es Krim
Es krim sebenarnya tak lain adalah busa, atau gas yang
terdispersi dalam cairan. Es krim terlihat padat namun jika diamati di bawah
mikroskop, es krim tampak terbentuk dari empat komponen, yaitu padatan globula
lemak susu, udara (ukurannya tidak lebih dari 0,1 mm), kristal-kristal es, dan
air yang melarutkan gula, garam, dan protein susu. Secara sederhana, es krim
dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan dan mendinginkannya. Garam
digunakan untuk membuat es tetap beku. Kemudian, adonan tersebut harus
diguncang-guncang, dikocok atau diaduk. Pengadukan ini berpengaruh dalam
pembuatan es krim agar teksturnya baik. Pengadukan tersebut akan membuat krim
naik ke permukaan. Untuk mencegahnya, ditambahkan emulsifier. Salah satu contoh
emulsifier sederhana adalah kuning telur. Karena itulah kuning telur sering
menjadi bahan dalam membuat es krim.
Ada sebuah peristiwa unik berkaitan dengan proses
pembuatan es krim secara sederhana ini. Pada saat Perang Dunia II, pilot
angkatan udara mengamati bahwa wadah meriam memiliki suhu dan tingkat getaran
yang cocok untuk menghasilkan es krim. Para penerbang yang berbasis di
Inggris itu lalu menempatkan adonan es krim dalam kaleng besar, dan
menyimpannya in the tail gunner’s cockpit of B-29s. Dinginnya udara
karena terbang tinggi dan getaran pesawat menciptakan es krim ‘matang’ begitu
pesawat mendarat. Kisah ini dimuat dalam New York Times tahun 1943.
Menurut Arbuckle
(1986). Proses pembuatan es krim terdiri dari:
1.
pencampuran,
2.
pasteurisasi,
3.
homogenisasi,
4.
pendinginan,
5.
aging atau penuaan,
6.
freezing atau
pembekuan,
7.
hardening atau
pengerasan, dan
8.
penyimpanan
Pencampuran dilakukan
dengan memanaskan terlebih dahulu bahan cair dalam bejana pencampur sampai
kira-kira 40-50°C, kemudian bahan-bahan kering seperti gula, bahan pengemulsi
dan bahan penstabil ditambahkan dan dicampur supaya larut dengan baik. Pasteurisasi
dilakukan dengan tujuan untuk membebaskan adonan dari bakteri patogen, membantu
melarutkan bahan, memperbaiki flavour dan mutu simpan. Pasteurisasi adonan
dilakukan pada suhu 68,3°C selama 30 menit atau pada suhu 71°C selama 30 detik.
Proses homogenisasi biasanya dilakukan pada suhu 62,8-76,7°C. Proses ini
bertujuan untuk mencegah globula lemak bersatu, untuk mengurangi waktu yang
diperlukan bagi proses aging campuran itu dan untuk mempengaruhi kekentalan
sehingga tekstur dan body es krim menjadi lebih baik. Setelah proses
homogenisasi, adonan harus cepat didinginkan sampai 0-4°C agar tekstur es krim
menjadi halus, kekentalan berkurang dan pertumbuhan mikroba menjadi lambat.
Proses aging diperlukan untuk memberi kesempatan bahan penstabil bekerja.
Selama proses ini berlangsung, terjadi perubahan-perubahan antara lain penggabungan
bahan penstabil dengan air, pengerasan lemak dan peningkatan viskositas. Setelah itu proses pembekuan harus dilakukan
dengan cepat untuk mencegah pembentukan kristal es yang kasar. Pengerasan es
krim umumnya dilakukan dalam suhu -45°C sampai -23°C selama 24 jam (Arbuckle
dan Marshall, 1996).
Setelah proses pembuatannya selesai, es krim dikemas dalam
berbagai bentuk, antara lain cone, cup, dan stik. Dahulu, es krim selalu
disajikan dalam mangkuk atau gelas minuman. Kini, setelah ditemukannya cone,
cup, dan stik, es krim bisa leluasa dijual bebas di jalan-jalan.
Menurut Reinders dalam
Surya (2006), berdasarkan bentuk kemasannya, es krim dapat dibedakan menjadi
tiga bentuk utama, yaitu:
1. Cone. Cone terbuat dari adonan
biskuit yang berbentuk kerucut. Es krim semula hanya dapat dijual di toko kue
atau restoran karena ditempatkan di mangkuk atau dijadikan minuman. Semenjak
cone ditemukan, es krim dapat dijual lebih luas di jalan-jalan.
2. Cup. Kemasan bentuk cup berawal dari
gelas karton untuk minuman yang dikembangkan menjadi wadah untuk es krim. Es
krim didalamnya dimakan dengan menggunakan sendok kayu.
3. Stik. Es krim dikemas dengan menempel
pada tungkai kayu yang panjang didalamnya. Ujung kayu yang lain dapat dipegang
oleh konsumen sehingga mempermudah pengkonsumsian tanpa mengotori tangan.
Daftar Pustaka
Sintamilia (2010). Proses pembuaqtan es krim. [on line]: http://goorme.com/article/proses-pembuatan-es-krim
Ihsanur M. (2011). Proses pembuatan es krim. [on line]: http://www.fresh-icecream.com/2010/03/proses-pembuatan-es-krim.html
Linda stradley (2011). History of Ices & Ice Cream.
[on line]: http://whatscookingamerica.net/History/IceCream/IceCreamHistory.htm
mksih yaah,. oy sy ijin copy yaah!!!
BalasHapus