UJI KESADAHAN
TOTAL
1.
HARI/TANGGAL PENELITIAN
Penelittian dilaksanakan pada hari Rabu, Tanggal 30
November 2011
2.
METODE
Metode yang digunakan adalah metode kompleksometri
dengan menggunakan EDTA standar sebagai larutan penitrasi.
3.
DASAR TEORI
Kesadahan
air disebabkan oleh ion-ion Ca dan Mg. Jadi air yang mempunyai kesadahan tinggi
mengandung banyak garam-garam Ca dan Mg. Pada umumnya air yang terdapat di alam
adalah sadah. Kandungan ion Ca dan Mg dalam air dapat dipengaruhi oleh 2
faktor, yaitu :
1.
Faktor Alamiah : karena sumber air
berdekatan dengan lokasi penambangan batu kapur atau pun daerah tersebut dekat
lokasi persawahan.
2.
Faktor non alamiah : karena ditambahkan
dalam air baik disengaja atau pun tidak sengaja.
Kesadahan
merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila dicampur dengan
sabun. Pada air berkesadahan rendah, air akan dapat membentuk busa apabila
dicampur dengan sabun, sedangkan pada air berkesadahan tinggi tidak akan
terbentuk busa. Kesadahan sangat penting artinya bagi para akuaris karena
kesadahan merupakan salah satu petunjuk kualitas air yang diperlukan bagi ikan.
Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai kesadahan yang sama. Dengan kata lain,
setiap jenis ikan memerlukan prasarat nilai kesadahan pada selang tertentu
untuk hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting
dalam hubungannya dengan usaha untuk memanipulasi nilai pH.
Kesadahan
pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/ satu persejuta
bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (0D),
atau dengan menggunakan konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan
kesadahan Jerman atau 0D sama dengan 10 mg CaO (kalsium oksida) per
liter air. Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakan satuan ppm CaCO3,
dengan demikian satu satuan Jerman (0D) dapat diekspresikan sebagai
17.8 ppm CacO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili
ekuivalen = 2.8 0D= 50 ppm. Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan
teskit pengukur kesadahan menggunakan satuan CaCO3. Untuk lebih
jelasnya bacalah petunjuk pembacaan pada teskit yang anda miliki untuk
mengetahui dengan pasti satuan pengukuran yang digunakan, untuk menghindari
terjadinya kesalahan pembacaan.
Berikut
adalah criteria selang kesadahan yang biasa dipakai
|
||||||||||||||||||
|
Ada
dua macam kesadahan, yaitu:
1.
Kesadahan Sementara (temporer hardness)
2.
Kesadahan Tetap (permanent hardness)
Kesadahan
sementara adalah kesadahan karena adanya garam bikarbonat dari Ca dan Mg,
sedangkan kesadahan tetap karena adanya garam non karbonat seperti sulfat,
klorida, nitrat. Kesadahan sementara dan tetap disebut kesadahan jumlah (total hardness).
Kesadahan
sementara dapat dihilangkan dengan memanaskannya, karena CO2 akan
keluar dan meninggalkan garam karbonat yang tidak larut (mengendap). Air yang
mempunyai kesadahan tinggi tidak baik apabila dipergunakan sebagai air pengisi
ketel (boiler feed) maupun dalam
pencucian dengan sabun.
Penentuan Kesadahan
a
Tinjauan
penyebab kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+
b Kesadahan ditetapkan melalui metode titrimetri à
Kompleksometri
c
Larutan baku à EDTA (Ethylen
Diamin Tetra Acetic Acid)/Complexon II/TItriplex II
à Complexon III/Titriplex III/Na-EDTA
d Satuan Kesadahan :
1.
Derajat Kesadahan Jerman = oD
(Germany Degree)
1oD = 10
mg CaO/L
2.
Derajat Kesadahan Francis = oF
(French Degree)
1oF = 10
mg CaCO3/L
3.
Derajat Kesadahan Inggris = oE
(England Degree)
1oE = 1
g/gallon = 14,3 mg CaCO3/L
3. Derajat Amerika
(Dalam mg CaCO3/L)
4.
PRINSIP
Kesadahan total (kadar Ca2+ dan Mg2+)
ditetapkan dengan cara titrassi langsung dengan larutan standar EDTA pada pH
10, menggunakan indikator EBT. Agar pH mencapai 10 maka ditambahkan buffer pH
10. Titik akhir titrasi ditandai timbulnya earna biru dari EBT
Untuk memperkecil kemungkinan CaCO3
mengendap, titrasi dilakukan dalam waktu 5 menit dan pada suhu kamar
5.
ALAT DAN BAHAN
No.
|
Alat
|
No
|
Bahan
|
1
|
Pipet volume 10 ml dan 50 ml
|
1
|
CaCl3
|
2
|
Labu erlemeyer 10 ml dan 250 ml
|
2
|
Buffer pH 10
|
3
|
Gelas ukur 25 ml
|
3
|
Indikator EBT
|
4
|
Botol semprot
|
4
|
NaCN
|
5
|
Buret
|
5
|
Larutan EDTA
|
6
|
Gelas kimia 100 ml dan 250 ml
|
6
|
Aquades
|
7
|
Labu ukur 100 ml
|
|
|
6.
PEREAKSI
·
Larutan buffer pH 10
Larutan 6,67 gr NH4Cl dalam 57,2 ml NH4OH
pekat. Encerkan dengan aquades sampai 100 ml. Tambahkan 0,5 gr Mg – EDTA
·
Indikator EBT
0,5 g EBT dicampurkan dengan 4,5 g hidroksil amin
HCl kemudian dilarutkan dalam 100 ml etanol 96% atau 0,5 g EBT dan 100 g NaCl
dicampur homogen simpan dalam wadah tertutup dan kering
·
Inhibitor
250 mg serbuk NaCN ditambahkan kedalam larutan yang
akan dititrasi kemudian ditambahkan pada saat akan dititrasi
·
Larutan standar EDTA
Timbang 3,723 g Natrium EDTA. 2 H2O
dilarutkan dalam 1000 ml aquades, simpan dalam botol Pyrek. Larutan ini harus
distandarkan dengan larutan baku primer.
·
Larutan standar Calsium Ca2+
Timbang 1,000 g CaCO3 anhidrat masukan
kedalam beker gelas, tambahkan sedikit demi sedikit HCl sampai semua CaCO3
larut. Panaskan beberapa saat untuk menghilangkan CO2. Dinginkan,
tambah beberapa tetes indikator methyl orange, kemudian tambahkan NH4OH
3 N sampai larutan berwarna jingga. Pindahkan secara kuantitatif kedalam labu
takar 1000 ml dan encerkan dengan aquades sampai tanda batas.
Atau
Timbang 0,1470 g CaCl2 2 H2O (BM = 146,98) larutkan dalam
labu takar 100 ml dan encerkan dengan aquades sampai tanda batas.
7.
PROSEDUR KERJA
Standarisasi larutan EDTA dengan standar CaCl2
:
·
Pipet 10 ml larutan standar CaCl2
masukan kedalam labu Erlemeyer
·
Tambahkan 5ml larutan buffer pH 10
·
Tambahkan beberapa tetes larutan
indikator EBT.
·
Titrasi dengan larutan EDTA sampai jadi
perubahan warna dari merah anggur menjadi biru
Penetapan
kesadahan total (kadar Ca dan Mg)
·
Pipet 50 ml contoh air, masukan kedalam
EM
·
Tambahkan larutan 2ml larutan pH 10
·
Bila larutan keruh (mengandung Fe dan
Mn) tambahkan 250 mg NaCN
·
Tambahkan beberapa tetes indikator EBT
·
Titrasi dengan larutan EDTA sampai
terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru
8.
KALIBRASI ALAT
9.
PENGAMATAN
Standarisasi EDTA
No.
|
Sampel
|
Volume
|
Rata-rata
|
||
Awal
|
Akhir
|
Terpakai
|
|||
1
|
CaCl2 10 ml
|
6,5
|
15
|
8,5
|
8,7
|
2
|
CaCl2 10 ml
|
15,1
|
24
|
8,9
|
Uji kesadahan total
No.
|
Sampel
|
Volume (mL)
|
Rata-rata
|
||
Awal
|
Akhir
|
Terpakai
|
|||
1
|
Air Manglayang
50 ml
|
0,00
|
3,90
|
3,90
|
4,85
|
|
Air Manglayang
50 ml
|
25,50
|
31,30
|
5,80
|
|
2
|
Air Gedebage 10 ml
|
0,00
|
3,10
|
3,10
|
2,95
|
|
Air Gedebage 10 ml
|
0,00
|
2,80
|
2,80
|
|
3
|
Air UIN 10 ml
|
3,10
|
6,40
|
3,30
|
3,70
|
|
Air UIN 10 ml
|
2,80
|
6,90
|
4,10
|
10.
PEMBAHASAN
Perhitungan :
1 0D = 10 mg CaO BM CaO = 56
Rumus Umum :
N1.V1 = N2.V2
10 x 0,0105
= N2. 8,7
N2 = 0,0120 N
a.
Air Manglayang
Maka 6,5184 0D x 10 = 65,184 mgCaO
b.
Air Gedebage
Maka
c.
Air UIN
Maka
0 komentar:
Posting Komentar