Pembahasan Soal Diskusi Kimia Tanah
Kelompok IV:
·
Leti
Andriani
·
Sriesti
Lestariutami
·
Kristi
Luvi Anugrah
·
Ucu
Sumiati
·
Windayanti
1.
Bagaimana dampak memakan cemilan tanah
dalam tubuh? Apa saja kandungan dari tanah
yang digunakan sebagai bahan dasar cemilan tanah? (Ika Komalasari)
Jawaban:
Cemilan tanah yang pertama kali dibuat di daerah Jawa
Tengah berbahan dasar tanah liat. Cemilan tanah tersebut diyakini tidak
berdampak buruk bagi kesehatan. Jika dilihat dari kandungannya, tanah liat
murni mengandung Hidroksilikat alumina Al2O3.2SiO2.2H2O jadi mudah dibentuk. Peranan silika dalam
tubuh diantaranya bermanfaat untuk mencegah keroposnya
tulang (osteoporosis) ,
memperkokoh
jaringan serta peremajaan kulit,
meningkatkan
pengeluaran lendir dan mengurangi
batuk serta membantu didalam regenerasi selaput lendir (Mucous membranes).
batuk serta membantu didalam regenerasi selaput lendir (Mucous membranes).
2.
Salah satu pengaruh terbesar dari
manusia adalah terjadinya daerah gurun karena penyalahgunaan lahan dengan curah
hujan yang kecil. Bagaimana dengan gurun-gurun pasir yang berada di daerah Arab
(contohnya), apakah terbenttuk karena kesalahan manusia atau ada faktor lain? (Mira
Herawati)
Jawaban:
Gurun-gurun baru terjadi akibat penyalahgunaan lahan
dengan curah hujan yang kecil. Proses perubahan daerah menjadi gurun terjadi
karena menurunnya air tanah, salinasi lapisan tanah dan air, berkurangnya
permukaan air, erosi tanah yang tinggi, dan perusakan vegetasi asli. Dengan
meningkatnya populasi penduduk dunia, salah satu tantangan terbesar yang harus
dihadapi adalah mencegah terjadinya gurun-gurun baru. Sedangkan gurun pasir yang di Arab terbentuk
secara alami dikarenakan Arab itu berada di kawasan yang gersang, memiliki
curah hujan rendah, suhu siang hari sangat tinggi dan suhu malam sangat rendah.
3.
Bagaimana proses penyerapan air dalam tanah?
(Siti Halimah)
Jawaban:
Tanah
yang ditumbuhi oleh rerumputan dan tumbuh-tumbuhan memiliki lebih banyak rongga
dan pori-pori terbuka dipermukaannya dibandingkan tanah yang sudah tertutup
bangunan dan aspal jalan raya. Itulah sebabnya bila turun hujan, air hujan bisa
meresap ke bawah tanah dengan mudah dan cepat. Suatu kawasan dimana air hujan
mudah meresap ke bawah tanah disebut kawasan resapan air atau disebut juga
kawasan konservasi air.
Hanya
rongga kosong yang bisa menampung air, suatu syarat yang harus dipenuhi agar
air hujan bisa meresap ke bawah tanah. Air hujan yang pada mulanya jatuh di
atas permukaan tanah, ia bisa meresap ke bawah tanah jika dan hanya jika
lapisan tanah di bawah permukaan tanah masih menyisakan rongga-rongga dan
pori-pori yang masih kosong. Sebaliknya, jika rongga-rongga dan pori-pori
dibawah sana sudah terisi penuh oleh air tanah yang sebelumnya sudah ada, maka
air dari permukaan tidak bisa turun ke bawah. Perhatikan gambar di bawah ini.
Di
kawasan dataran tinggi, kita menemukan lapisan bawah tanah yang masih
menyisakan rongga dan pori kosong, jelas ada, lapisan itu ada di atas water table. Di bawah sungai kita tidak
melihat rongga atau pori-pori yang kosong, sedangkan di daerah permukiman kita
melihat rongga atau pori-pori yang kosong tetapi sedikit dibandingkan dengan
kawasan daratan tinggi, dengan demikian jelas ketika hujan turun yang banyak
meresap air adalah kawasan daratan tinggi.
4.
Emas berada dimana? (Rumsiah)
Jawaban:
Emas
pada umumnya terdapat pada suatu zona hidrotermal dimana pada umunya zona
hidrotermal merupakan daerah vulkanis. Genesis emas sendiri dikatakan bahwa
emas berasal dari suatu reservoar yaitu inti bumi dimana kemudian air magmatik
yang mengandung ion sulfida, ion klorida, dan ion tio kompleks mengangkut logam
emas ke permukaan bumi. Arah aliran dari larutan kimia yang mengandung emas ini
pada umumnya searah dengan saluran magma pada gunung api membentuk urat-urat (vein) emas. Saat larutan emas
terendapkan pada saluran magma yang telah membeku proses hidrotermal yang
merupakan kegiatan pos vulkanis terjadi dari kontak air meteorik dengan batuan
yang panas atau gerakan air magmatik ke atas dimana keduanya membawa dan melarutkan
ion sulfida-klorida-tio kompleks yang menyebabkan emas semakin terendapkan di
permukaan bumi.
Berdasarkan
penjelasan tersebut maka analisis keterdapatan emas dapat dilacak dari adanya
jejak proses sirkulasi hidrotermal atau umum disebut epitermal dalam dunia
tambang di suatu area, Pyrite (Fe2S) yang disebut Fool Gold juga sering dijumpai bersama
dengan emas. Kandungan emas sebagai inklusi juga kadang dapat ditemui dalam
perak dan batuan yang mengandung tembaga.
Endapan
emas juga dapat terbentuk melalui proses pelapukan batuan beku dan urat emas
yang dapat mengikis dan memindahkan mineral emas dimana mineral emas akan
tersedimentasi dalam material yang berbutir sangat halus yaitu material
lempung. Jika tidak terjadi intrusi, mineral emas bisa saja ada pada
batugamping yaitu mineral emas dari hasil pelapukan batuan beku yang mengalami
proses hidrotermal di tempat yang jauh, namun kemunginannya sangat kecil sekali
terdapat kandungan emas yang besar dan menguntungkan secara ekonomis dalam
batug amping karena sifat batu gamping yang sangat porus sehingga mineral emas
tidak mungkin tersedimentasi dalam batu gamping.
5.
Apakah proses penyerapan air di dataran
tinggi dan rendah sama? (Nita Rosita)
Jawaban:
Proses penyerapan air di berbagai tempat berbeda-beda.
Di dataran tinggi proses penyerapan air lebih cepat daripada di dataran rendah.
Hal ini karena banyaknya pohon-pohon yang mempercepat penyerapan air, sedangkan
di dataran rendah khususnya perkotaan sebagian besar telah tertutup oleh semen
atau aspal sehingga penyerapan air ke dalam tanah menjadi berkurang.
1.
Bagaimana kandungan kimia dari pasir? (Sigit
Ratulangi)
Jawaban:
Kandungan pasir adalah serta batuan sedimen yang
memiliki butir kasar dan berkerikil. Kandungan hara lahan pasir hanya terbatas
pada fosfor yang jumlahnya sangat sedikit (5,1-20,5 ppm). Sementara itu,
bahan-bahan organik lain hanya 0,4-0,8 persen, natrium 0,05-0,08 persen, dan
kalium 0,09-0,2 persen. Tanah berpasir ini mengandung banyak oksigen dan sangat
cocok untuk pertumbuhan tanaman sayuran dataran rendah dan menengah. Akar
tanaman pada tanah tipe ini akan lebih mudah melakukan penetrasi. Namun
kekurangannya adalah baik air maupun nutrisi meresap lebih cepat sehingga tidak
efisien dalam menahan kelembaban dan unsure hara tanah. Lagipula, tanah
berpasir cenderung bersifat alkalis yang kurang disukai tanaman sayuran
umumnya.
2.
Bagaimana proses pembentukan dan pengeluaran
air dalam tanah (contoh mata air di pegunungan)? (Jun Jun Junaedi)
Jawaban:
Terbentuknya air tanah bermula dari siklus hidrologi
dimana awan tersusun oleh jutaan tetes kecil air, yang sangat ringan, sehingga
tetesan ini dapat melayang di udara, kemudian terangkat oleh aliran udara
hangat dari darat dan akhirnya dapat berubah menjadi air hujan yang jatuh ke
bumi. Air tersebut meresap dan tersimpan ke bawah permukaan tanah yang kemudian
karena pengaruh gaya gravitasi bergerak secara vertikal menembus
lapisan-lapisan tanah hingga mencapai zona jenuh air dan akhirnya tersimpan di
dalam lapisan batuan pembawa air yang disebut akuifer. Akuifer ialah lapisan
atau formasi batuan yang mampu menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah yang
cukup berarti, yang mampu memberi pasokan kepada sumur atau mata air. Air tanah
kemudian akan tersimpan di dalam akuifer dengan kedalaman dari beberapa meter
sampai dengan ratusan meter di bawah permukaan tanah, dan mempunyai waktu
tinggal (residence time) dari
beberapa hari sampai jutaan tahun. Selama pengalirannya, air tanah mengalami
berbagai proses yang membuat air tanah mengadung berbagai macam mineral dan
akhirnya mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat. Sebagai kelanjutan
proses alamiah, air tanah kemudian ada yang muncul di permukaan dan disebut
sebagai mata air.
3.
Apakah lapisan tanah di dataran rendah
dan tinggi sama? Bagaimana proses terjadinya longsor? (Rizki Maulana Akbar)
Jawaban:
a. Menurut kami, lapisan tanah di dataran rendah dengan
dataran tinggi sama, yaitu dapat dilihat dalam gambar berikut:
·
Lapisan
atas dikenal dengan horizon A atau tanah atas (top soil). Lapisan ini merupakan lapisan dimana aktivitas biologis
berjalan secara maksimum dan mengandung paling banyak bahan organik tanah.
·
Horizon
B atau “sub soil”, lapisan ini
menerima material-material seperti bahan organik, garam-garam, dan
partikel-partikel Clay yang merembes dari lapisan atas.
·
Horizon
C tersusun atas pelapukan batuan induk dimana tanah berasal.
Sedangkan
kandungan tanah dataran rendah dan tinggi ada kemungkinan berbeda. Di dataran rendah umumnya mengandung tanah alluvial yang terbentuk dari
lumpur sungai. Sedangkan di dataran tinggi umumnya mengandung tanah podzolit.
b. Longsor dapat terjadi bila tanah, batu, dan puing bumi
lainnya tak dapat bertahan bersama, tanah longsor pun terjadi. Gaya ke bawah
tanah longsor bisa bergerak lambat (satu milimeter per tahun) atau bergerak
cepat dengan efek berbahaya.
Tanah
longsor juga bisa terjadi di bawah air dan menyebabkan gelombang air pasang dan
merusak wilayah pesisir. Tanah longsor ini disebut tanah longsor bawah laut.
Tanah longsor bisa dipicu gempa, aktivitas vulkanik, perubahan air tanah, dan
gangguan atau perubahan landaian.
Hujan
terus menerus dalam waktu singkat cenderung memicu aliran lumpur dan puing
dangkal yang bergerak cepat. Hujan pelan dan konstan dalam waktu lama bisa
memicu tanah longsor lebih dalam dan bergerak lambat.
4.
Bagaimana proses keluarnya lumpur
Lapindo? Mengapa kejadian
keluarnya lumpur Lapindo dapat terjadi?(Istiqomah)
Jawaban:
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran
ini dengan membuat prognosis pengeboran yang
salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka di
zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka
membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka
merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping
formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing
lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure
(bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out)
tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici).
Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor
menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai,
padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik
sangat porous (bolong-bolong). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk
melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi
Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan
lumpur di permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur
formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor
berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standard,
operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig
segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke
dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi,
fluida formasi bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sampai ke batas
antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13
3/8 inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak
stabil & kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures)
yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya
terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida
formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu
melewati rekahan alami tadi & berhasil. Inilah mengapa surface blowout
terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri.
5.
Bagaimana kualitas tanah sawah yang sudah digunakan
sebelumnya? Bagaimana meningkatkan kualitas tanah pada penanaman padi selanjutnya? (Salbiah)
Jawaban:
Mengeksploitasi
tanah sawah secara terus menerus tanpa jeda akan membuat tanah menjadi jenuh
dan serangan hama meningkat ditambah cuaca yang cepat berubah yang pada akhirnya
justru membuat produksi padi malah
menurun. Untuk
meningkatkan kualitas tanah maka setelah panen tanah tersebut didiamkan
terlebih dahulu untuk menguraikan bahan-bahan organik dalam tanah. Disamping
itu perlu adanya penggiliran tanaman misalnya dengan kacang-kacangan atau
umbi-umbian, tujuannya untuk mensuplai bahan-bahan organik yang diperlukan pada
penanaman padi selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar