1.
Apa saja kriteria
limbah yang dapat terdegradasi? Karena ada di luar negri bekas Koran setelah
beberapa tahun masih utuh?
Jawaban
: Salah satu kriteria limbah yang dapat didegradasi yaitu dapat diuraikan
dengan mikroorganisme. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi. Adapun
kasus Koran yang yang dutemukan diluar negri yang tidak terdegradasi
diakibatkan Karena penimbunan sampah yang terlalu dalam sehingga mikroorganisme
yang digunakan untuk menguraikan sampah tersebut tidak sampai ke dalam tanah,
sehingga Koran atau sampah tersebut tidak terdegradasi. Oleh karena itu jika
menginginkan sampah tersebut didegraasi dalam tanah penimbunan sampah tersebut
jangan terlalu dalam.
2.
Benarkah plastik ramah
lingkungan bias didegradasi? Apa saja komposisinya? Apa perbedaan plastik ramah
lingkungan dengan plastik biasa?
Jawaban : Untuk menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik, saat
ini telah dikembangkan plastik biodegradable, artinya plastik ini dapat
duraikan kembali mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang ramah
lingkungan. Biasanya plastik konvensional berbahan dasar petroleum,
gas alam, atau batu bara. Sementara plastik biodegradable terbuat dari material yang dapat
diperbaharui, yaitu dari senyawa-senyawa yang terdapat dalam tanaman misalnya
selulosa, kolagen,
kasein,protein atau lipid yang terdapat dalam hewan.Jenis plastik biodegradable
antara lain polyhidroksialkanoat (PHA) dan poli-asam amino
yang berasal dari sel bakteri, polylaktida (PLA) yang merupakan modifikasi asam
laktat hasil perubahan zat tepung kentang atau jagung oleh mikroorganisme, dan poliaspartat
sintesis yang dapat terdegradasi. Bahan dasar plastik berasal dari selulosa
bakteri, kitin, kitosan, atau tepung yang terkandung dalam tumbuhan, serta
beberapa material plastik atau polimer lain yang terdapat di sel tumbuhan dan
hewan. Plastik biodegradable
berbahan dasar tepung dapat didegradasi bakteri pseudomonas
dan bacillus
memutus rantai polimer menjadi monomer-monomernya . Senyawa-senyawa
hasil degradasi polimer selain menghasilkan karbon dioksida dan air, juga
menghasilkan senyawa organik lain yaitu asam organik dan aldehid
yang tidak berbahaya bagi lingkungan.Plastik berbahan dasar tepung
aman bagi lingkungan. Sebagai perbandingan, plastik tradisional membutuhkan
waktu sekira 50 tahun agar dapat terdekomposisi alam, sementara plastik biodegradable
dapat terdekomposisi 10 hingga 20 kali lebih cepat. Hasil degradasi
plastik ini dapat digunakan sebagai makanan hewan ternak atau sebagai pupuk
kompos. Plastik biodegradable
yang terbakar tidak menghasilkan senyawa kimia berbahaya. Kualitas tanah akan
meningkat dengan adanya plastik biodegradable, karena hasil penguraian mikroorganisme
meningkatkan unsur hara dalam tanah.
3.
Contoh
dari bakteri apa yang digunakan pada remediasi?
Jawaban:
Contohnya
dalam biodegradasi BTEX dengan cara aerob bakteri yang digunakan adalah : Pseudomonas,
Burkhoderia, dan Xanthomonas
Reaksinya.
4.
Bagaimana
penanggulangan lahan yang tercemar oleh pestisida dalam konsentrasi yang sangat
banyak?
Jawaban :Bioremediasi merupakan proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Proses bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air,
nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan
oksigen. Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
a) Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
b)
Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme
yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c)
Penerapan immobilized enzymes.
d)
Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah
pencemar.
5.
Bagaimana pengomposan yang baik ? yang banyak oksigennya atau yang sedikit?
Jawaban: Bergantung pada jenis
mikroorganisme yang terlibat, jika bakteri yang digunakan adalah bakteri
anaerob, maka kondisi kompos yang mengandung banyak oksigen akan menyebabkan
bakteri ini tidak berfungsi maksimum atau bahkan mati. Begitu pula sebaliknya,
Jika bakteri yang digunakan adalah bakteri aerob, maka kondisi kompos yang
mengandung sedikit oksigen akan menyebabkan bakteri ini tidak berfungsi dengan
baik. Selain dari kandungan oksigen, juga perlu diperhatikan suhu dan
kelembapan yang sesuai dengan habitat bakteri tersebut agar dihasilkan kompos
yang baik.
6.
Bagaimana
penanggulangan lupur lapindo di sidoarjo?
Jawaban : Untuk saat ini seperti yang
kita lihat penanggulangan lupur lapindo belum terlihat juga, namun tanggul
dibeberapa didaerah sidoarjo semakin tidak bisa menahan semburan lupur yang
keluar dari perut bumi. Hal ini disebabkan semburan lumpur panas itu tidak bisa
dihentikan karena kesalahan pada pengeboran. Jadi menurut kami kami tidak tau
cara penanggulangan lupur lapindo tersebut.
7.
Apakah dalam pencemaran
tanah ada level-levelnya jika ada ap saja dan bagaiamana penanggulangannya?
Jawaban : level level pencemaran tanah
dilihat dari sumber dan dampak yang diakibatnya seperti apa. Untuk limbah
domestic yang berasal dari alat-alat rumah tangga misalnya itu bisa dihindari
dengan tidak membuangnya sembarngan tapi ditimbun dan didegradasi dengan
menggunakan mikroorganisme. Untuk limbah pestisida pun bisa merusak tanah.
Salah satu penanggulangannya menggunakan pestisida yang ramah lingkungan atau
berasal dari bahan organic. Jika terlanjur tercemar bisa dilakukan
penanggulangan dengan menggunakan bioremediasi. Begitu pula limbah yang berasal
dari industry yang mengandung logam berat
yang apabila tidak dicegah pencemarannya bisa mengakibatkan kematian bisa
di cegah dengan fitoremediasi dengan menggunakan tanaman hiperakumulator. Namun
dilihat dari sumber dan dampaknya semua jenis pencemaran tanah berasal dari
kegiatan manusia dan manusialah yang harus menaggung resikossnya.
0 komentar:
Posting Komentar